Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pengajaran merupakan pemberdayaan unsur kekuatan luar yang mengakibatkan munculnya sumber pembelajaran yang luar biasa. Dimana sumber belajar tersebut dapat diakses kapanpu dan dimanapun. Namun demikian, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bukan dimaksudkan menyingi guru, melainkan lebih merupakan suatu forumdalam upaya mengajarkan peserta didik dan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam bidang pendidikan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi difokuskan pada peningkatan kualitas pembejaran yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang di terapkan dalam bidang pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan dalam bidang infomasi maupun komunikasi berbasis computer yang dimanfaatkan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Kata teknologi sering dipahami oleh masyarakatpadaumumnya sebagai sesuatu yang berkaitan mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya teknologi yang diterapkan dalam pendidikan memiliki makna yang lebih luas. Pembelajaran melalui bantuan computer merupakan seperangkat computer komprens untuk berinterksi satu dengan lainnya dengan menggunakan data base, Dapat juga dikatakan sebagai sauatu sarana pengetahuan kolektif yang dibutuhkan peserta didik untuk mengerjakan perencanaan, tujuan tertentu dan pemecahan masalah dan efisiensi.
Teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Oleh karena itu, teknologi pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses. Sebagai suatu produk, teknologi pendidikan mudahlah dipahami karena bersifat konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan lain-lain. Sebagai sebuah proses, teknologi pendidikan mempunyai sifat abstrak. Teknologi pendidikan dapat dipahami sebagai proses yang cukup kompleks, dan terpadu yang banyak melibatkan orang, ide, prosedur, alat-alat, dan organisasi untuk menganalisis suatu masalah, mencari pemecahan untuk mengatasi permasalahan, menilai, melaksanakan, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. Penerapan pembelajaran melalui enternet (e-learning), merupakan suatu media baru yang dapat mengatasi sikap pasif peserta didik.
Menurut Arief S. Sadiman dk., (2006:17), dengan penggunaan media belajar yang tepat, sangat berguna untuk : a. Menambah kegairahan dalamm belajar, b. Memungkinkan interaksi secara langsung, c. Memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri. Belajar mandiri adalah suatu cara belajar yang dilakukan oleh peserta didik secara bebas menentukan tujuan belajar, merencanakan proses belajarnya sendiri, strategi belajar secara mandiri, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat suatu keputusan akademik, dan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, belajar mandiri membutuhkan kemauan, keseriusan, motivasi, keuletan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan keinginan tahuan untuk maju dan berkembang dalam pengetahuan. (Marimis Yamin, 2011:107) Dengan penerapan e-learning dapat memberikan manfaat pada peserta didik, yaitu: a. Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen,
b. Tersedianya sumber-sumber pembelajaran yang tidak terbatas,
c. E-learning yang dikembangkan akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi,
e. Terbentuknya komunitas pelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi,
f. Meningkatkan kualitas dosen karena dapat menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas., e
g. Media online; yaitu media belajar mandiri yang di-deliver dan dapat diakses secara online via podcast/vodcast, media streaming (video streaming, audio streaming), halaman web, dokumen yang dapat didownload (slidehsare, dll), ruang chatting, pesan instan (instant messaging), email, forum, twitter, blog, wiki, dan lain-lain.
Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yakni : 1. Pendekatan System, berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu didesain / perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran yang memerlukan langkah prosedural meliputi : mengidentifikasi masalah, analisis keadaan, mengidentifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, menetapkan metode, menetapkan media evaluasi pembelajaran. 2. Berorientasi pada mahasiswa, Prinsip berorientasi pada mahasiswa beratri bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari mahasiswa. 3. Pemanfaatan sumber belajar, Sumber belajar berarti dalam pembelajaran mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya. Satu hal lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu bidang yang menekankan pada aspek belajar mahasiswa. Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam satu kegiatan pendidiakan adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar, dengan cara mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan segala macam sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar. Hal ini sesuai dengan ditandai dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam hal desain, pengembangan.
Teknologi informasi dan konunikasi menjadi suatu teknologi yang sangat penting bagi masyarakat termasuk dalam dunia pendidikan, karena dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran (materi pembelajaran) yang dapat diakses dari teknologi tersebut. Jika peserta didik memiliki kemampuan dan menguasainya maka akan besar manfaatkan bagi peserta didik dapat mengembangkan bahan ajar yang sesdang dipelajarinya.n Fasilitas TIK tetap memberikan manfaat kepada guru/dosen/instruktur, (soekartawi, 2002 dalam Lantif, D P., (2011:231), bahwa guru/dosen/instruktur menjadi dapat lebih mudah a) melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya yang sesuai dengan perkembangan keilmuan, b) mengembangkan diri dan melaksanakan penelitian untuk meningkatkan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki menjadi relatif lebih banyak, c) mengontrol kegiatan belajar mengajar peserta didik, bahkan mampu mengetahui peserta didiknya kapan belajar, topik yang sedang dipelajari, berapa lama satu topik dipelajari, dan berapa kali sutu topik tertentu berulang dipelajari, d) mengecek apakah peserta didik sudah mengerjakan soal-soal latihan sesudah mempelajari suatu topik tertentu, dan e) memeriksa jawaban peserta didk dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Terdapat beberapa karakteristik internet yang perlu dimengerti oleh peserta didik agar dapat dengan tepat menggunakannya sebagai sarana pembelajaran,yaitu :1) bahwa internet merupakan perpustakaan raksasa yang sangat sulit menghitung berapa banyak jumlah sumber informasi ysng dapat diakses secara gratis serta sangat mendukung kesuksesan keterlaksanaannya pembelajaran berbasis elektronik (e-learning), 2) Seluruh sumber yang diperoleh memlaui jaringan internet, dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya termasuk guru maupun peserta didik Beberapa manfaat TIK sebagai sumber pembelajaran, yaitu : a) tidak diperlukan sebuah ruang kelas, b) interaksi individu dapat terjadi pada saat itu juga baik melalui fasilitas chating, audio/video multicasting dapat juga melalui e-mail, bulleting board dan mailing list. c) dapat dijadikan sebagai fasilitas pendukung proses pembelajaran, peserta didik dapatterakses dengan perpustakaan maya di seluruh dunia dan dapat dijadikan sebagai sarana penelitian dalam meningkatkan pemahaman bahan ajar,
Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran Di Sekolah. Perkembangan media komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat di masa sekarang ini. Sebelumnya ada bermacam-macam media yang dapat dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi mampu memberikan stimulus kepada peserta didik agar giat dalam belajar. Karena adanya berbagai manfaat kemajuan media komunikasi bagi pendidikan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada tahun-tahun terakhir ini berkembang dengan pesat atau dengan suatu kecepatan yang sangat tinggi, pekembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi media cetak dan elektronik, namun sekarang sumber-sumber informasi tersebut dapat diakses melalui jaringan internet. Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran media tertentu kepada penerima pesan. Pesan, sumber pesan saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi pelajaran yang ada dalam kurikulum, Pemakaian media pembelajaran di dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh dalam kehidupan. Adanya perkembangan ini membawa pengaruh bagi kehidupan manusia. Perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Pengaruh perubahan membawa dampak yang luas baik terhadap individu, kelompok, lembaga, maupun berbagai bidang kehidupan manusia. Di era globalisasi ini, perkembangan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak dalam bidang pendidikan. Seperti dikemukakan oleh Anita Lie yang dikutip Widiastono (2004: 217) mengatakan bahwa di balik segala kerancauan di dalam definisi dan perannya, globalisasi juga telah membawa berbagai dampak besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dikemukakan oleh Arief S. Sadiman (1986:17), Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Karena media pendidikan mempunyai beberapa kegunaan, yaitu : a) dapat menimbulkan kegairahan dalam belajar, b) menimbulkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan, dan c) memungkinkan peserta didik dapat belajar secara mandiri yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. TIK merupakan suatu sistem yang tidak terpisahkan karena bersifat saling mengikat dan mendukung satu sama lain dan mengandung pengertian yang sangat luas tentang berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Pemanfaatkan TIK sebaik mungkin adalam bidang pendidikan karena TIK memiliki banyak manfaat positif dalam upaya menunjang perkembangan pendidikan agar semakin maju dan berprestasi yakni diantaranya: a) Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. b) Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga peserta didik bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri; c) Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari; d) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong peserta didik terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama; e) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari. Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengaruh yang cukup bermakna terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Penggunaan TIK setiap peserta didik akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri peserta didik sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Karena itu setiap pengguna dapat mengakses informasi yang dikemas dalam berbagai media, mulai dari berbagai bentuk foto atau gambar, teks/tulisan, audio, sampai gambar bergerak atau film, teknologi ini selalu berkembang hingga berbentuk berbagai jenis media yang lebih complek dan canggih. Menurut Punaji Setyosari, (10:12), bahwa media juga berfungsi secara efektif dalam konteks pembelajaran yang berlangsung tanpa menuntuk kehadiran guru. Media sering dalam mbentuk “kemasan” untuk mencapai tujuan pembelajaran. Situasi seperti ini mempunyai tujuan yang telah ditetapkan, petunjuk atau pedoman kerja untuk mencapai tujuan telah diberikan, bahan-bahan atau material telah disusun dengan rapih, dan alat ukur atau evaluasi telah disertakan. Bahan belajar dalam pembelajaran model ini disebut “self contained materials”. Bahan belajar ini berperan juga sebagai media. Media pembelajaran yang mempersyaratkan situasi seperti ini dapat berwujud modul, paket belajar, kaset perangkat lunak komputer yang dipakai oleh peserta didik. Guru berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran.
Pemanfaatan TIK Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran Di Sekolah Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi pembelajaran yang dapat dijadikan sumber untuk belajar. Untuk dapat menggunakan sumber belajar yang berkaitan dengan TIK, maka perlu adanya suatu pengetahuan tentang sumber tersebut sehingga peserta didik mampu mengakses atau mengunduh untuk dipelajari. Penerapan media dalam Proses belajar mengajar, media mempunyai peranan yang sangat penting, karena dengan adanya media sehingga materi pembelajaran mudah difahami oleh peserta didik. IPS merupakan salah satu Ilmu Pengetahuan yang berkaitan dengan perkembangan kehidupan manusia baik dari segi ekonomi, hubungan sosial, budaya, sejarah, hukum maupun interaksinya dengan lingkungan alam sangat erat kaitannya dengan tingkat peradaban manusia, termasuk teknologi masa kini. Semua aspek kehidupan manusia itu adalah obyek kajian IPS. Untuk memperjelas materi pembelajaran yang demikian luas dan senantiasa mengalami perkembangan ini, maka teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berkembang sekarang sangat mendukung. Peran sumber serta media pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan harapan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Sumber dan media pembelajaran sanagt berperan dalam penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru agar penyampaian materi belajar akan lebih efektif dan efisien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping mampu menggunakan alat-alat bantu pembelajaran yang tersedia di sekolah, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam membuat media pembelajaran yang murah dan sederhana apabila media tersebut belum tersedia di sekolahnya. Untuk itu, menurut Hamalik (1994:6), Guru yang professional perlu memiliki pengetahuan pemahaman tentang media pembelajaran, yang meliputi: 1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses pembelajaran. 2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 3) Seluk beluk kegiatan proses pembelajaran. 4) Hubungan antara metode pembelajaran dengan media pembelajaran. 5) Manfaat media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. 6) Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. 7) Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran. 8) Media pembelajaran dalam setiap karakteristik bahan pembelajaran. 9) Usaha inovasi dalam media pembelajaran. Dalam upaya peningkatan peran guru yang professional, seorang guru perlu memahami bahwa media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran untuk menunjang penerapan metode pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan karakteristik siswa dan bahan belajar yang akan disampaikannya. Peran media pembelajaran, menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2006:17) mediM pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut : a) memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis, b) mengatasi keterbatasan ruang, dya indera dan waktu, c) penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap positif peserta didik, d) dengan media pembelajaran dapat memungkinkan peserta didik mempunyai suatu kemampuan yaitu dapat : memberikan motivasi yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Peran media pembelajaran adalah sebagai penunjang dalam penerapan metode pembelajaran sehingga merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas interaksi peserta didik dengan guru/pengajar maupun lingkungan belajarnya sehingga mampu meningkatkan kualitas kegiatan proses pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hasil belajar para peserta didik. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran bisa meliputi: manfaat media pembelajaran, karakteristik media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, dan kriteria-kriteria pemilihan media dalam proses pembelajaran. Adanya media dan teknologi di dalam proses pembelajaran di kelas, telah mampu mengubah peran guru dn siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan media pembelajaran peran guru adalah “pengatur lalu lintas proses pembelajaran siswa”. Siswa “siswa pencari informasi” yang tersedia dalam sumber informasi yang dapat diakses melalui internet. Guru bertugas untuk membimbing siswa dalam menyimpulkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah mereka pelajari, (Marisa, 2011 : 1.9). Dengan melalui TIK Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran terbentuklah sikap dan kemampuan untuk menjadi seorang pembelajaran sepanjang hayat dimana, kemampuan yang perlu ditanamkan kepada peserta didik adalah kemampuan mencari informasi dari sumber yang ada serta mampu memanfaatkan
Komentar
Posting Komentar