Dalam dunia pendidikan
media sosial pun ikut berperan penting dalam peningkatan kualitas pelajar. Para
guru/dosen, murid/mahasiswa bisa dngn mudah berpartisipasi ,berbagi dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial media ke arah yang positif.
Menerapkan e-learning dan mempermudah sistem
administrasi, kedua hal ini juga dapat dilakukan.
Manfaat Jejaring Sosial
Untuk Pendidikan
Jaringan sosial semacam Facebook, Twitter serta YouTube
telah cepat menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Salah satu pernyataan
mengapa sosial media sangat terkenal itu disebabkan karena si pemakai
menggunakannya untuk berinteraksi di jaringan internet. Guru/dosen, Pelajar dan
juga mahasiswa sebagai pengguna setia sosial media
Berikut ini sejumlah
kegunaaan dari pemakaian media sosial untuk pendidikan
1. Kemampuan
Beradaptasi
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu belajar cara
mengembangkan kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan mereka dalam
menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan cara beradaptasi dan
bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta kemampuan
memanajemen pertemanan mereka.
2. Perluasan Jaringan
Pertemanan
Dengan jejaring sosial para siswa bisa menambah jaringan
pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan mudah
menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam
diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif
bagi mereka para siswa.
3. Termotivasi
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini
akan mampu memotivasi para siswa dalam mengembangkan diri dari materi atau
masukan teman-teman baru mereka yang terhubung secara online.
4. Meningkatkan
Kepedulian
Saling sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan
akan meningkatkan kualitas persahabatan, perhatian dan empati sesama teman yang
saling terhubung secara online. Sapaan kepada teman lainnya membuat teman yang
disapa merasa diperhatikan, berbagi photo, berbagi video, berbagi cerita, ini
akan meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak pernah
bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali
persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan
menjaga kualitas pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek
yang sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang saling menjaga
persahabatan sesama teman.
5. Menciptakan
Komunitas
Tidak sedikit pelajar atau mahasiswa ditantang untuk bisa
menyesuaikan diri dengan konsep pembelajaran yang baru serta tugas-tugas
khusus. Sosial Media menolong memusatkan pengetahuan yang kolektif di seluruh
kelas untuk mengadakan kegiatan belajar serta berkomunikasi menjadi lebih
efisien.
Jutaan pelajar dimanapun berada sedang mendalami faktor
yang sama saat ini. Jaringan kelompok belajar tidak wajib terbatas pada ruang
lingkup sekolah/kampus yang sama. Dalam faktor ini, pelajar/mahasiswa terdorong
untuk menjadi ‘ahli’ dalam keterlibatan pada sudut pandang internet. Tidak
hanya belajar untuk berinteraksi dengan sesama orang, namun pelajar juga
belajar dalam pemakaian sosial media tersebut.
6. Melanjutkan
Pembahasan Pelajaran
Mengawali jaringan kelompok belajar kolaboratif bisa
menghemat waktu serta tenaga. Bagi pelajar yang tidak bisa menghadiri kelas
tertentu, tidak akan khawatir ketinggalan pelajaran sebab sekarang sosial media
semacam Periscope, Skype, SnapChat bisa menolong pelajar.
Para pelajar bisa memakai Google Hangout untuk
memfasilitasi mereka ketika sedang belajar kelompok. Pelajar yang ingin
mengajukan pertanyaan terhadap ahli, bisa menggunakan Twitter, Jelly yang
dirancang untuk membangun koneksi melewati pertukaran pertanyaan dan jawaban
antar pemakai.
7. Mengatur Sumber
Pembelajaran
Sosial Media bisa menolong untuk menjaga semua informasi
supaya terorganisir serta mudah diakses. Dengan sosial media, maka data yang
pelajar miliki bakal aman, dengan syarat memakai tools semacam Pinterest
danTumblr
Apabila dokumen yang diperlukan tidak ada atau
belum diposting ke sosial media, gunakan saja Google Drive, Box/Dropbox untuk
mengumpulkan materi pembelajaran. Tidak hanya itu, pelajar juga bisa memakai
layanan share konten semacam Google Docs untuk tugas kelompok. Fitur tersebut
menolong pelajar dalam mengorganisir kelompok serta tugas menjadi lebih mudah.
10. Performa Marketing
Media Sosial
Berkembangnya media sosial menciptakan ‘dunia’ marketing
yang baru, dimana dibutuhkan para profesional atau bisa disebut pakar untuk
membangun lapangan kerja. Ketika para pemakai media sosial bergabung dalam
lingkup tersebut, maka dengan cara langsung mereka memberikan kepandaian mereka
itu. Sosial media dengan cara tidak langsung mempersiapkan para pekerja muda
untuk menjadi pelaku dari marketing yang hebat.
Melalui blog, sesama guru/dosen, guru/dosen dan
pelajar/mahasiswa, guru/dosen dan siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap
dunia pendidikan bisa saling berinteraksi tanpa dibatasi sekat ruang dan waktu.
Blog bisa dioptimalkan untuk unjuk kinerja guru/dosen dalam menyajikan berbagai
persoalan dan pernak-pernik dunia pendidikan, sehingga mesin pencari makin
ramah terhadap masalah-masalah pendidikan yang hingga saat ini masih menyisakan
banyak problem dan tantangan.
Pelajar/mahasiswa pun bisa diajak ikut-serta untuk
memanfaatkannya. Tentu saja, dibutuhkan keteladanan dan pendampingan sang
guru/dosen. Bagaimana mungkin kita bisa memotivasi murid/mahasiswa kalau sang
guru/dosen tidak pernah bersentuhan dengan ruang maya. Jika pendidik dan
peserta didik sama-sama bisa hadir di ruang maya, mereka bisa berinteraksi
secara intens, sehingga berbagai masalah yang terkait dengan pembelajaan bisa
terjembatani. Murid/mahasiswa terpacu untuk melakukan “browsing” materi
pembelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi dirinya, sementara itu sang
guru/dosen juga akan terpacu untuk meng-upgrade diri dengan mengikuti berbagai
perkembangan informasi sesuai dengan bidang keilmuan yang digelutinya.
ada
Abad 21 seorang guru yang mendidik siap atau tidak pasti akan berhadapan dengan
yang namanya teknologi. Perkembangannya pun sangat pesat, bulan ini HP merek A
yang canggih, bulan depan ada lagi merek B yang lebih canggih. Oleh karena itu,
setiap pendidik harus mengikuti perkembangan zaman dalam pembelajaran.
Konsekuensi
dari bergulirnya paradigma ini memerlukan sumber belajar yang banyak. Tetapi
sekolah dihadapkan pada kenyataan bahwa sumber belajar yang ada di perpustakaan
sangat terbatas. Koleksi buku dan compact disk (CD) yang dimiliki sekolah pun
acapkali sudah usang. Pembaharuan koleksi buku dan CD tentu memerlukan biaya
yang sangat besar. ICT dapat dijadikan solusi bagi permasalahan ini.
Pada
abad 20, perpustakaan adalah ruang pembelajaran utama, tetapi pada abad 21 ini
sebuah revolusi pengetahuan terjadi. Dunia sudah semakin go digital. Semakin
banyak buku yang telah dirubah ke dalam format digital book dan dapat dengan
mudah diakses melalui situs seperti ibiblio, Google Scholar dan Questia.
Perpustakaan instan pun ada di komputer. Bahkan ada salah satu proyek besar
untuk pendigitalan buku ini disebut dengan nama Project Gutenberg yang memiliki
misi utama mendigitalkan bukubuku yang sudah berstatus public domain. Hal ini
pula yang ditiru oleh pemerintah Indonesia lewat Departemen Pendidikan dengan
electronik book (e-book) untuk buku pedoman bagi siswa (http://rbaryans.wordpres.com).
Pencarian
informasi apa pun dapat dengan mudah dan cepat dicari dengan mesin pencari.
Situs-situs mesin pencari seperti Google dan Yahoo! Sudah tersedia, bahkan
sudah mulai meluncurkan versi mobile yang dapat diakses melalui telepon
genggam. Dan telepon gengam bukan barang aneh bagi kebanyakan siswa di
Indonesia. Bahkan untuk kasus SMAN 8 Bogor, 100% siswa harus memiliki telepon
gengam, berkaitan dengan segala informasi kesiswaan dan kurikulum akan
diberitahukan lewat telepon gengam (http://rbaryans.wordpres.com)
ICT
menyajikan teks nonsekuensial, nonlinear, dan multidimensional dengan percabangan
tautan dan simpul secara interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna
(user) lebih leluasa memilih, mensintesa, dan mengelaborasi pengetahuan yang
ingin dipahaminya. Walhasil
komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena
komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi, seperti
yang diinginkan. Berbeda dengan guru, guru tak mungkin menjelaskan hal yang
sama terus menerus pada siswa yang lambat. Selain itu siswa yang cepat pun
dapat terus berlari tanpa perlu dihalangi dan distandarisasi sama dengan siswa
lainnya. Inilah iklim afektif dari pemanfaatan ICT dalam pembelajaran.
Tantangan dalam PBM seperti ini mengharuskan kita sadar untuk mengelola kelas
yang berbasis ICT.
Pengelolaan
kelas menitikberatkan pada aspek pengaturan (management) lingkungan, berbeda
dengan pembelajaran (instruction) yang lebih menekankan aspek mengelola atau
memproses materi pelajaran. Menurut Raka Joni, pengelolaan kelas adalah
mengkondisikan kelas yang optimal bagi terjadinya proses belajar, yang meliputi
pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik
secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif. Pengaturan kelas
mencakup pengaturan peserta didik dan fasilitas. ICT sendiri termasuk dalam
pengaturan fasilitas untuk menunjang iklim konduksif bagi PBM di kelas, baik
iklim kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam
dunia pendidkan ICT dimanfaatkan unuk mencari bahan ajar , digunakan sebagai
media pembelajaran sebagai media dalam mengirim tugas, forum diskusi dsb.
Karena dapat mengkomunikasikan informasi antar jaringan komputer yang terpisah
jarak dan waktu, sering digunakan pada kegiatan belajar jarak jauh (distance
learning) yang diakukan oleh Universitas Terbuka dalam mengakses perkuliahannya
seringkali menggunakan sistem belajar jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
internet.Kegiatan distance learning mealui internet ini disebut elektronic
learning(e learning) ( Hartley, 2001) Salah satu mafaat teknologi informasi
dalam proses pembelajaran adalah guru dan siswa dapat memperoleh informasi
secara cepat dan pemebelajaran menyenangkan. Penyajian pembelajaran menjadi
lebih interaktif. Informasi-informasi pembelajaran dapat disajikan secara
up-todate dan real-time . Demikian pula komunikasinya, meskipun tidak dapat
secara langsung tatap muka, tetapi forum diskusi pembelajaram secara online
tetap dapat dilakukan secara online, sehingga pembelajaran tidak terbatas
dengan tempat dan waktu (time and place flexibelity) benar-benar terjadi
(Nugroho, 2007).
Internet
merupakan salaha satu hail dari lecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi buatan manusia. Internet merupakan singkatan dari interconnected
Networking yang artinya adalah rangkaian komputer yang terhubung di dalam
beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet salah satunya adalah tempat
komunitas jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan suatu layanan dari sebuah
cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunaannya dapat
berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain dalam skala yang besar. Saat
ini banyak diketemukan warung internet sepanjang jalan,Selain itu
kantor-kantor, cafe dan tempat rekreasi yang dilengkapi dengan layanan hotspot atau
wifi. Situs jejaring sosial sangat banyak diantaranya: Google talk, Yahoo,
twiter, friendstar, myspace, ebudy dan Facebook ( Renata, 2012).
Pengertian
Facebook menurut wikipedia berbahasa Indonesia merupakan sebuah situs web
jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 februari 2004. Facebook didirikan oleh
Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard lahir 14 Mei 1984. (
www.idafazz.com). Guna menambahkan profil dengan foto kontak ataupun informasi
personil lain. Dan dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan
dapat berinteraksi dengan pengguna lain.
Apabila
dikelompokkan maka ada tujuh bentuk media sosial antara lain 1). Berbentuk
jejaring sosial, situsini memungkinkan orang untuk membangun halaman web
pribadi dan kemudian dapat terhubung dengan teman- teman . Dengan fasilitas ini
dapat dipakai untuk berbagi konten dan komunikasi. Berdasarkan pengamatan
banyak pihak terbukti Jejaring sosial bentuk ini yang terbesar adalah Facebook.
(2) Berbentuk Blog, bentuk yang paling awal dan paling terkenal dari media
sosial. Bentuk ini dikenal dengan personal diary yang online. Walaupun personal
tapi untuk dibaca umum. (3) Berbentuk Wiki bentuk kamus umum. Website ini
memungkinkan orang untuk menambahkan atau mengedit informasi yang ada. Jadi
kamus umum ini bertindak sebagai dokumen komunal atau database informasi
terminologi yang terkenal adalah wikipedia (4).Berbentuk Podcast merupakan
brntuk kumpulan file audio dan file video yang tersedia dengan berlangganan
melalui layanan Apple itunes. (5) Berbentuk forum bentuk untuk diskusi online,
sering sekitar topik dan kepentingan tertentu. Forum ini muncul sebelum muncul
istilah “social media” dan merupakan elemen kuat dan populer komunitas online.
(6) Berbentuk komunitas konten komunitas yang mengatur dan berbagi jenis konten
tertentu. Komunitas konten yang paling populer cenderung membentuk forum/link
sekitar foto (Flickr), link bookmarked dan video (You Tube). (7). Berbentuk
microblogging, bentuk jejaring sosial yang dikombinasikan dengan blogging
dimana update konten didistribusikan secara online melalui jaringan telepon
seluler (Enoch Sindang, 2012). Menurut Hadi Purnama (2011) media sosial
mempunyai karakteristik khusus diantaranya:
1. Jangkauan (reach) daya jangkauan media
sosial dari skala kecil hingga khalayak global
2. Aksebilitas (accessibility); media sosial
lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya terjangkau
3. Penggunaan (usability; media sosial relatif
mudah digunakan karena tidak memerlukan ketrampilan dan petlatihan khusus
4. Aktualitas (immediacy) media sosial dapat
memancing respon khalayak lebih cepat
5. Tetap (permanence) media sosial dapat
menggantikan komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan
Hasil
penelitian Mukhamad Nurkhamid dkk. (2010), bahwa situs jejaring soial yang
sekarang sedang berkembang salah satunya adalah facebook dapat dimanfaatkan
sebagai elearning yang merupakan salah satu karakeristik dari generasi
teknologi web 2.0, Dengan memanfaatkan beberapa apikasi yang ada di facebook,
interaktifitas sistem kepada pengguna dapat ditingkatkan.
Jejaring
sosial sosial (social networking) menjadi fenomena yang cukup menarik
akhir-akhir ini karena seiring perkembangannya segala aktifitas dan kegiatan
pembelajaran dapat diterapkan. Pengertian social networking adalah merupaakn
pranata sosial yang terdiri dari beberapa elemen baik individu maupun
organisasi. Jejaring ini merupakan suatu jalan dimana setiap individu maupun
organisasi berhubungan baik kesamaan hobi dan sosial.
Facebook
merupakan salah satu situs jejaring sosial dengan jumlah pengguna terbesar
didunia. Dididrikan pada februari 2004 oleh seorang mahasiswa Harvard beserta
beberapa temannya. Pada bulan februari 2009 dilaporkan bahwa facebook menempai
urutan pertama dalam jumlah penggunaanya yaitu sekitar 1 milyar lebih pengguna.
( Kazeniac,2009).
Namun
demikiaan penggunaan mediaa jejaring sosial ini ada dampak positif maupun
negatif. Yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Dampak positif dari media ini :
1. Dapat digunakan sebagai media informasi.
Informai yang up to date mudah menyebar melalui ssitus jejaring sosial . Hanya
dalam bebrapa menit stelah kejadian kita telah bisa menikmati informasi
tersebut. Ini merupakan suatau hal yang angat diperlukan pada abad 21 ini.
2. Sebagai sarana untuk mengemabngkan ketrampilan
dan sosial Mengasah ketrampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang
wajibdipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan di
era modern seperti sekarang ini.
3. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs
media sosial ini remaja menjadi lebih mudah berteman dengn orang lain di
seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui
secara langsung.
4. Dengan menggunakan jejaring sosial kita bisa
berkomunikasi dengan siapa saja bahkan dengan orang belum kita kenal sama
sekali dari berbagai penjuru dunia.
5. Dengan jejaring sosial mereka termotivasi
untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara
online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
6. Dengan jejaring sosial akan membuat mereka
lebih bersahabat, perhatian, empati.
7. Jejaring sosial juga dapat dimanfaatkan
sebagai bisnis, sharing, pertukaran data, diskusi.
Sedangkan dampak negatif dari dari penggunaan
jejaring sosial:
1. Kecanduan situs jejaring sosial bisa
membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasi diri, meningkatnya
pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons
kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi dan merusak performa mental.
2. Seseorang yang menghabiskan waktunya
didepan komputer jarang berolahragaa sehingga kecanduan aktivitas ini dapat
menimbulkan kondisi fisik yang lemah bahkan obesitas.
3. Menjadikan seseorang malas belajar karena
sering menggunakan jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs terebut.
4. Menyebabkan kurang sopan santun, karena
semakin banyak remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya. Bagi
remaja yang masih polos tentu menganggap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa
modern anak jaman sekarang.
5. Karena di jejaring ssosial tidak ada ejaan
tata bahasa, hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan antara
berkomunikasi di jejaring sosial dan dunia nyata.
6. Mudahnya akses media sosial dikhawatirkan
mereka mengakses jaringan pornografi, yang akan merusak moral dan tingkah laku
remaja.
7. Penyakit punggung dapat menyerang orang yang
menghabiskan waktu di depan komputer
8. Kejahatan dunia maya(cyber crime) seiring
berkembangnya teknologi, berkembang pula kejahatan, di dunia internet dikenal
dengan cyber crime. Kejahatan dunia maya sangat beragam misalnya carding,
hacking, phising, spamming (Lagiono, 2012); ( Fadhli Syar, 2013)
Salah
satu manfaat teknologi dalam pembelajaran adalah sebagai media pembelajaran
disamping dapat memberikan informasi secara cepat. Sebagai pendidik guru harus
mampu menggunakan berbagai macam media dan mengkombinasikan untuk mendukung
tujuan pembelajran. Dengan menggunakan teknologi khususnya jejaring sosial
misalnya twiter atau facebook siswa akan merasa senang untuk belajar karena
mendapat pengalaman baru dalam melakukan pembelajaran.
Pada
situs facebook ada banyak fitur-fitur dan sarana yang bisa dipakai untuk
penunjang sarana pembelajaran . Berikut ini adalah beberapa fitur yang terdapat
dalam facebook. Misalnya:
1. Facebook
Group
Pada fitur ini guru dapat memulai aktivitasnya
pembelajaran dengan facebook. Dengan mengumpulkan akun siswa dalam suatu kelas
ke dalam suatu grup yang dibuat khusus. Melalui grup yang telah dibuat terebut
guru dapat bertukar informasi dengan siswa begitu pula denagn anatar siswa.
Disisni guru dapat memunculkan pertanyaan atau topik diskusi mengenai maeri
pelajaran.
2. Facebook
Share
Fitur ini merupakan sarana untuk membantu
pembelajaran dengan cara siswa maupun guru membagikan tulisan singkat, link,
gambar video dsb.
3. Facebook
Quiz
Fasilitas ini dapat digunakan dalam prose
pembelajaran karena memungkinkan untuk membuat quiz sendiri dengan mudah. Guru
dapat menggunakan fasilitas ini untuk mmberikan tes kepada siswa atau dapat
digunakan untuk kompetisi antar kelompok.
4. Facebook Note
Fitur ini memungkinkan guru untuk memunculkan
topik dikusi tertebtu melalui tulisan berbentuk note atau catatan yang
menyerupai blog. Pada titur ini dapat diberi tugas untuk menulis note mengenai
topik yang dibahas atau dapat melakukan diskusi melalui fitur ini (Enoch
Sindang, 2012).
Daftar pustaka
https://nurfadila18.blogspot.com/2021/06/menggunakan-jejaring-sosial-untuk-forum.html
iwaul-hamdi.blogspot.com/2022/05/menggunakan-jejaring-sosial-untuk-forum.html
Komentar
Posting Komentar