PENGERTIAN BLENDED LEARNING
Konsep blended learning merupakan
cara pembelajaran baru di mana menggabungkan strategi tatap muka di ruang kelas
dan pembelajaran jarak jauh atau daring (online). Penerapan pembelajaran
campuran merupakan cara inovatif untuk meningkatkan keberhasilan peserta didik
dalam pelatihan.
Sementara
menurut Association for Talent Development, blended learning atau
pembelajaran campuran merupakan praktik menggunakan beberapa media dalam satu
kurikulum dan menggabungkan pembelajaran formal dan informal, seperti kegiatan
belajar di kelas, online, dan pembelajaran langsung di lapangan,
serta pembinaan pekerjaan.
KONSEP BLENDED LEARNING
Konsep blended
learning bisa diterapkan pula di perusahaan, yakni melalui pelatihan
atau pengembangan kapasitas sumberdaya manusia. Perusahaan atau organisasi yang
memiliki pendekatan untuk blended learning sama halnya mengidentifikasi proses
mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan. Strategi ini harus melangkah lebih
dalam dalam belajar dengan penyesuaian untuk meningkatkan kinerja tim tertentu,
seperti layanan pelanggan. Sumber: foto:
https://tft.unctad.org/about/strategy/blended-learning/
Konsep blended
learning dalam program pelatihan menerapkan learning
management system (LMS). Blended learning tersebut
memadukan model pengajaran secara tatap muka dengan pelatih (Synchronous)
dan pembelajaran mandiri (Asynchronous). Pelaksanaan synchoronous pun
bisa dilakukan melalui webinar atau video konferensi.
Sistem
manajemen pembelajaran (LMS) yang baik akan membantu dua model pembelajaran menjadi
pelatihan yang komplet. Ruangkerja menawarkan beragam fitur pelatihan untuk
karyawan dalam proses yang terintegrasi dalam sistem manajemen
pembelajaran.
Ada
beragam blended learning yang bisa diterapkan dalam
pembelajaran ataupun pelatihan
01. The Flipped Classroom Model
The
Flipped Classroom merupakan
model pembelajaran di mana pelatih memberikan pengajaran secara virtual maupun
tatap muka dalam waktu bersamaan. Di samping itu, pelatih juga memberikan waktu
untuk belajar mandiri bagi peserta. Pembelajaran mandiri bisa dilakukan dengan
beragam metode antara lain diskusi kelas maupun tugas kelompok.
02. The Enriched Virtual Model
The
Enriched Virtual Model ini
menerapkan pengajaran secara online. Pengajaran model ini memiliki perbedaan
dengan Flipped Classroom dalam waktu pengajaran tatap muka online.
Dalam model pembelajaran Enriched Blended Learning, peserta
tidak akan belajar secara tatap muka dengan guru setiap hari, tetapi dalam
jadwal model flipped classroom, peserta menyelesaikan tugas secara mandiri atau
kelompok.
03. The Individual Rotation Model
Pembelajaran
model The Individual Rotation ini mengedepankan pada pendidikan yang berbeda
dari umumnya. Materi yang disampaikan menyesuaikan dengan algoritma peserta.
Peserta bisa memiliki jadwal khusus yang disesuaikan dengan
pemograman.
04. The Flex Model
Merujuk
pada buku Learning in the Digital Age, The Flex Model merupakan walnya
dirancang untuk membantu siswa yang kembali yang belum menyelesaikan pendidikan
sekolahmenengah.
Dalam pelatihan, penerapan The
Flex Model ini mengedepankan belajar mandiri dengan modul-modul yang telah
disediakan. Komponen lainnya bisa dilakukan secara langsung dengan praktik
kerja kelompok, latihan, dan kolaborasi.
05. The A La Carte Model
Model
pembelajaran A La Carte ini mementingkan pemilihan materi dari peserta. Mereka
bebas memilih materi di luar materi pelatihan. Selain itu, kemandirian belajar
juga begitu menonjol pada model pembelajaran tersebut.
LANGKAH-LANGKAH
MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DI SEKOLAH
Dalam menerapkan metode blended learning ada langkah-langkah
yang harus dilakukan baik sekolah maupun guru. Hal ini bertujuan supaya
pembelajaran tetap berjalan lancar dan dapat mencapai tujuannya. Jangan sampai
model pembelajaran blended learning dilakukan
asal-asalan sehingga proses pembelajaran menjadi berantakan.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pihak sekolah adalah
mengidentifikasi urgensi dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode blended learning dan mendata sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam penerapan metode pembelajaran campuran ini.
Langkah kedua adalah merancang teknis pembelajaran dengan metode blended learning. Termasuk didalamnya
adalah menentukan platform apa yang akan digunakan sebagai penunjang
pembelajaran asinkron/tidak langsung dan aplikasi apa untuk mendukung
pembelajaran face to face jika
siswa benar-benar tidak dapat pergi ke sekolah untuk menghindari penyebaran
virus corona.
Langkah ketiga adalah mensosialisasikan kebijakan yang diambil
kepada siswa dan orang tua. Hal ini sangat penting karena blended learning bagi masyarakat awam
merupakan hal yang asing. Sedangkan dalam pelaksanaannya, blended learning tidak hanya membutuhkan
kesiapan guru dan infrastrukturnya saja, melainkan juga kesiapan siswa dan juga
orang tuanya. Jika diperlukan, sekolah dapat membuat simulasi terlebih dahulu
untuk mengetahui kendala apa yang dialami siswa sehingga dapat segera dicarikan
solusinya. Pelibatan orang tua pada umumnya diperlukan untuk level-level
pembelajaran dasar. Untuk siswa pada jenjang yang lebih tinggi seperti SMA atau
perguruan tinggi, persiapan lebih difokuskan pada kesiapan siswa atau mahasiswa
saja.
MANFAAT
PENERAPAN BLENDED LEARNING
1. Lebih
fleksibel
Manfaat blended learning yang pertama adalah
siswa tidak harus setiap hari datang ke kelas setiap hari. Guru dan siswa dapat
membuat kesepakatan porsi pembelajaran online, mandiri, dan tatap muka sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Lama dan waktu pembelajaran juga tidak
mengikat sehingga guru dan siswa dapat membuat kesepakatan pembelajaran sinkron
dilakukan dan aplikasi atau media apa yang akan digunakan dalam pembelajaran
sinkron maupun asinkron.
2. Menghemat
Biaya & Waktu
Model pembelajaran
blended learning memungkinkan guru dan siswa untuk lebih menghemat biaya dan
waktu. Guru dapat menghemat penggunaan kertas karena dapat dilakukan secara paperless. Worksheet,
handout, dan penunjang pembelajaran lain yang sebelumnya harus diprint atau
difotokopi, kini tinggal diunggah filenya dan siswa mengunduh di laptop atau
hpnya. Guru dan siswa juga dapat menghemat waktu karena tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk datang ke sekolah.
3. Penyampaian
materi lebih interaktif
Konsep blended learning memungkinkan guru
menyampaikan materi pelajaran yang disajikan melalui internet dan dibuat
sedemikian rupa sehingga lebih menarik dan interaktif agar lebih mendetail dan
menarik perhatian siswa. Guru Pintar menjadi lebih kreatif karena dapat
merancang media belajar yang bisa digunakan sesuai dengan cara belajar setiap
siswa. Contoh media interaktif yang dapat Guru Pintar gunakan adalah video
interaktif, podcast, Presentasi menggunakan powerpoint, dan materi dalam format
e-book.
4. Lebih efektif
dan efisien
Setiap siswa memiliki
karakter dan cara belajar yang berbeda satu sama lain. Ada siswa yang nyaman
belajar di pagi hari, sore hari atau bahkan belajar di malam hari sambil
bersantai dan mendengarkan musik. Ada juga siswa yang lebih nyaman belajar di
kamar sendiri, di warung kopi atau di ruang kelas. Dengan begitu, menggunakan
metode blended learning ini,
siswa dapat mengatur sendiri waktu dan tempat belajarnya.
Pembelajaran menggunakan metode blended learning yang dirancang dengan baik tidak hanya dapat membantu siswa mencapai target pembelajaran, tetapi juga dapat membentuk siswa yang mandiri dan bertanggung jawab.
KARAKTERISTIK BLENDED LEARNING
Pembelajaran
Menggabungkan Berbagai Cara Penyampaian atau Pengajaran Karakteristik yang
pertama adalah menggabungkan berbagai macam model pembelajaran konvensional
dengan belajar secara online. Metode ini bukan hal yang baru namun menjadi
pelengkap metode belajar atau e-learning. Di metode satu ini fokus utamanya
adalah pelajar diharapkan dapat mandiri untuk bisa bertanggung jawab dan
menyelesaikan pembelajarannya.
Kombinasi
Pengajaran Langsung Karakteristik selanjutnya adalah mengkombinasikan
pengajaran secara langsung dan belajar mandiri melalui online. Pembelajaran ini
juga berbasis komputer artinya adalah pembelajaran menggunakan pendekatan teknologi
pembelajaran dengan kombinasi sumber-sumber belajar tatap muka dengan pengajar.
Media yang digunakan untuk metode pembelajaran ini media komputer, telepon
seluler, konferensi video dan lain sebagainya.
Perpaduan
Cara Mengajar dan Gaya Pembelajaran Efektif Dengan blended learning ini peserta
didik akan semakin termotivasi untuk bisa melakukan kegiatan belajar secara
mandiri. Peserta didik juga mudah bertanya di dalam forum diskusi dengan guru
maupun dengan peserta didik yang lainnya.
Guru
dan Orang Tua Memiliki Peran yang Sama Karakteristik yang terakhir adalah guru
dan orang tua siswa memiliki peran yang sama. Blended learning ini menjadi
pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam belajar.
Selain itu daya tarik untuk berinteraksi di dalam lingkungan belajar yang
beragam juga meningkat. Metode satu ini akan memberikan fasilitas belajar yang
sensitif terutama terhadap berbagai perbedaan karakter psikologis.
Daftar pustaka :
Papaioannou, Eleni Zoe. 2021. 6 Blended Learning Activities For Employee Training [online]. Link:
https://elearningindustry.com/blended-learning-activities-for-employee-training
(Accessed: 2 September 2021).
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/metode-pembelajaran-blended-learning
https://sekolahmuridmerdeka.id/blog/index.php/metode-blended-learning/
Komentar
Posting Komentar